Bayangkan situasi sekian puluh tahun lalu ketika orang di Indonesia masih minum air dari air sumur yang direbus dan masih merebus air panas setiap kali mau minum teh; saat itu ada orang yang punya ide nyleneh (pada jamannya) untuk memasukkan air atau air teh dalam botol dan gelas kemudian menjualnya dengan harga berlipat !. Siapa kira-kira yang mau mendukungnya saat itu ?. Dukungan yang sangat mungkin adalah dari keluarga sendiri, dari teman-temannya dan dari ‘orang-orang bodoh’ di sekitarnya .
Sekumpulan keluarga, teman-teman dan ‘orang-orang bodoh’ yang dalam bahasa Inggris-nya adalah Families, Friends and Fools (3 F) inilah sekumpulan orang yang sangat berperan dalam memberikan dukungan ketika kita menggagas ide-ide yang tidak biasa, ide-ide yang nyeleneh, ide-ide yang mendahului jamannya atau ide-ide yang oleh kebanyakan orang awalnya dianggap sebagai ide-ide yang bodoh.
Dukungan ini tidak terbatas pada dukungan moril, semangat, mitra berdiskusi, temanbrainstorming dan lain sebagainya yang bersifat non-materiil; tetapi dalam kenyatannya kita juga butuh dukungan yang bersifat meteriil seperti modal usaha, tenaga, sarana prasarana dlsb.
Peran 3F ini menjadi semakin penting bagi sukses tidaknya di awal sebuah ide besar usaha diimplementasikan. Ditahun-tahun awal usaha akan membutuhkan dana terus menerus, untuk riset, tes produk, tes produksi, tes pasar dlsb. saat itu belum ada income tetapi biaya keluar terus menerus. Saat itu juga belum ada pemodal diluar 3 F yang tertarik untuk mendanai usaha Anda.
Perjalanan menuju death valley ini akan membuat banyak pemula frustasi, lagi-lagi 3 F akan berperan. Mereka ini adalah orang-orang yang bersedia keluar dana untuk usaha Anda meskipun belum jelas hasilnya, bersedia kerja keras siang malam tanpa (belum) mengharapkan bayaran. Mereka menyemangati Anda ketika Anda down dan mengerem langkah Anda ketika Anda mau nyungsep ke jurang.
Maka kepandaian Anda mengelola sumber daya yang tidak ternilai harganya yang bernama 3 F ini – menjadi amat sangat menentukan apakah usaha Anda nantinya bisa lolos melewati lembah kematian – death valley - atau tidak.
Setelah death valley atau kuburannya para pemula usaha berhasil Anda lewati, usaha Anda akan mulai menampakkan daya tariknya. Saat itu para pemodal dari kalangan venture capitalbisa jadi sudah akan mulai melirik usaha Anda; mereka ini tentu menyukai usaha yang sudah jelas masa depannya tetapi belum banyak yang melihat – jadi potential growth-nya bisa sangat tinggi.
Saat usaha berkembang lebih maju lagi, jenis investor lainnya seperti private quity investor pun akan bermuncuan karena saat itu usaha Anda sudah menjadi usaha yang sangat menguntungkan dan memiliki potensi pertumbuhan yang masih sangat besar.
Bila terus dikelola dengan baik, perusahaan Anda akan mencatat sejarah dengan pertumbuhan berikutnya melalui proses merger & acquisition atau bahkan juga go public. Kurva-J di bawah menggambarkan perjalanan umum suatu usaha, bermula dari 3 F sampai menjadi perusahaan publik.
Kita kini tahu misalnya, ide ‘nyleneh’ sekian puluh tahun lalu yang saya ungkapkan di awal tulisan ini – saat ini telah menjadi raksasa-raksasa perusahaan publik. Orang-orang yang berpikir mendahului jamannya yang dulunya bisa jadi dianggap sebagai ‘orang-orang bodoh’ – kini terbukti merekalah orang-orang yang paling cerdas di bidang industrinya masing-masing; merekalah captain of industry saat ini.
Lantas siapa yang akan mendampingi Anda dalam stage 3 F agar bisa melalui death valleysecara aman ?. Konsultan bisnis dlsb. yang berorientasi komersial tentu belum tertarik bisnis Anda ketika Anda masih berada di stage 3 F ; sementara mungkin juga tidak mudah bagi Anda untuk menemukan ‘orang-orang bodoh’ di sekitar Anda, saat itulah lembaga non-profit seperti yang kami kelola dalam bentuk Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin (PWDM) bisa ikut membantu Anda dari awal.
Banyak ‘ide-ide bodoh’ yang kini sudah mulai kami implementasikan. Memang usaha-usaha yang kami rintis bersama peserta PWDM sejak Angkatan I tersebut - yang baru berusia satu tahun saat ini umumnya masih berada di stage 3 F, namun kami juga sudah antisipasi bahwa segera setelah death valley ini berhasil kami lalui – berbagai bentuk aksi korporasi dalam rangka membesarkan usaha baik melalui venture capital, private placement, merger and acquisition dan bahkan go public juga sudah mulai kami petakan.
Bahkan kini kami bersinergi dengan Calipha Group Holding untuk bisa saling mengisi. PWDM mendapatkan visi dan jaringan untuk membuat road map jauh kedepan bagi setiap usaha yang dirintisnya, sementara Calipha yang memiliki spesialisasi dibidang venture capital , private equity placement serta merger & acquisition dapat menanamkan benih-benih dagangan masa depan dalam business-nya.
Jadi jangan kawatir dengan ide-ide besar Anda yang oleh kebanyakan orang masih dianggap sebagai ‘ide yang bodoh’ sekarang, siapa tahu dalam beberapa dekade kedepan – giliran Andalah untuk menjadi captain of industry itu. InsyaAllah. (Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, 30 Oktober 2010)