Dinar dan Dirham



Dinar dan Dirham
Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah mata uang yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang dipakai pada zaman Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam . Pada era kekhalifahan Umar bin Khatab, ditetapkan bahwa Dinar dan Dirham memiliki standart seperti tersebut diatas. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan disertai Sertifikat setiap kepingnya. Keaslian dan keakuratan berat dan kadarnya telah diuji dan disertifikasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan oleh LBMA (London Bullion Market Association). Dinar dan Dirham saat ini belum diakui secara resmi oleh Pemerintah sebagai alat tukar, sehingga pengenalan kembali Dinar dan Dirham di kalangan umat, digunakan pendekatan sebagai bentuk investasi/tabungan dan pelindung aset/harta umat. Dinar sebagai mata uang yang berasal dari Dunia Islam, sepanjang sejarah telah terbukti memiliki daya beli yang stabil lebih dari 1400 tahun. Dalam kurun 40 tahun terakhir, Rupiah mengalami penurunan daya beli akibat INFLASI rata-rata 8 % per tahun, sedangkan US Dollar mengalami penurunan rata-rata 5 % per tahun. Sebaliknya dalam kurun waktu yang sama, nilai Dinar mengalami kenaikan nilai rata-rata 28,73 % per tahun terhadap Rupiah dan kenaikan rata-rata 10,12 % per tahun terhadap US Dollar. Bandingkan dengan bagi hasil Deposito di Bank yang berkisar 6 % - 8 %. Dinar dapat digunakan sebagai investasi/tabungan jangka menengah/panjang, sangat cocok untuk rencana jangka panjang seperti menunaikan ibadah haji, biaya pernikahan anak, biaya sekolah anak, biaya membeli/perbaikan rumah, warisan (Islam melarang kita meninggalkan keturunan yang lemah) dan lain sebagainya. Beban biaya dan kebutuhan hidup yang semakin berat memang tidak terasa ... dengan asumsi inflasi 7,5 % per tahun saja, biaya hidup kita dalam Rupiah akan meningkat lebih dari 100 % dalam 10 tahun mendatang. Kekuatan khasanah keadilan mata uang Dinar dapat dimanfaatkan untuk melindungi aset/harta kita dari kehancuran/penurunan nilai uang seperti yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu Sanering Rupiah tahun 1965 dan Krisis Moneter tahun 1997-1998.


Grafik Harga Dinar dalam IDR dan Dollar
Gerai narDinar Bangkalan
Dinar Emas memiliki 3 fungsi : Sebagai alat tukar, Timbangan yang adil dan Perlindungan nilai. Dinar emas untuk membangun ketahanan ekonomi dan memakmurkan umat tetapi tidak untuk ditimbun!.
Jual Beli Dinar Emas dan Dirham Perak Bersertifikat produksi PT Aneka Tambang (Antam) persero dan PT Peruri (Persero)
Jl. Nangka, Kamal Madura 69162
Kontak:
Amy : 081554481448
Email : gerainardinarbkl@gmail.com

Dapatkan discount belanja 10 % untuk pembelian produk Thibbunnabawy dan herba di Toko herba online BaherbA (www.baherba.blogspot.com), bagi setiap pembelian dinar di Gerai narDinar.

Trend Harga Dinar Dalam 3 Bulan

Sabtu, 29 Januari 2011

Emas Cukup Untuk Seluruh Umat Manusia, Tetapi…

Gold Use
Diciptakannya emas dan perak oleh Allah menurut Imam Ghazali adalah agar emas dan perak ini digunakan sebagai hakim atau timbangan yang adil untuk menilai barang-barang dalam bermuamalah. Hal ini sejalan dengan banyaknya ayat-ayat al-Quran yang memerintahkan kita untuk menegakkan timbangan atau neraca yang berarti juga menegakkan keadilan.

Kalau kita diperintahkan untuk menegakkan timbangan atau bermuamalah secara adil, dan untuk ini dibutuhkan emas atau perak – maka pastilah Allah menyediakannya secara cukup di muka bumi.

Berdasarkan data dari World Gold Council (WGC),  sampai akhir tahun lalu tersedia sekitar 170,000 ton emas di seluruh permukaan bumi (cadangan di dalam bumi belum dihitung). Lebih dari separuhnya untuk perhiasan (51%), sedangkan yang dipakai sebagai cadangan di bank-bank sentral seluruh dunia hanya 18 % hampir sama dengan jumlah emas untuk investasi yang sampai 17%.

stock emas
Data lain dari Gold Sheet Link menunjukkan bahwa selama sekitar 170 tahun terakhir trend ketersediaan emas di permukaan bumi meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk bumi. Bahkan ketersediaan emas per kapita dunia cenderung naik dari 0.50 ounces/ kapita pertengahan abad 19 ; menjadi sekitar 0.75 ounces/kapita dasawarsa ini.

Data-data tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa emas sangatlah cukup untuk digunakan sebagai alat bermuamalah atau uang yang adil bagi seluruh penduduk bumi kapanpun dan dimanapun. Hanya keserakahan manusia yang membuatnya seolah emas tidak pernah cukup.

Emas hanya akan cukup digunakan sebagai uang yang adil apabila kondisi masyarakatnya mematuhi aturan penggunaan emas ini secara menyeluruh. Dimana aturan ini adanya ?. Hanya syariat Islam-lah yang memiliki aturan sangat rinci mengenai penggunaan emas ini; coba perhatikan contoh-contoh berikut :

1.  Kaum lelaki dalam Islam dilarang menggunakan perhiasan emas; dari grafik diatas menujukkan bahwa emas yang digunakan sebagai perhiasan saat ini sudah 51 % dari seluruh emas yang ada. Pelarangan laki-laki menggunakan emas sebagi perhiasan akan berdampak berkurangnya proporsi emas perhiasan, dan menyisakan lebih banyak emas untuk uang.
2.  Pelarangan emas digunakan untuk tempat makan minum, juga akan membuat emas lebih banyak tersedia sebagai uang.
3.  Larangan disertai ancaman yang sangat berat adalah menimbun emas dan perak. Karena kalau emas ditimbun, maka berapapun adanya di permukaan bumi tidak akan pernah cukup.
4.  Larangan terberat adalah Riba – sampai sampai Allah dan Rasulnya mendeklarasikan perang terhadap pelakunya. Iming-iming riba akan menghilangkan emas yang digunakan sebagai alat muamalah yang adil yang dibutuhkan masyarakat.
5.  Perintah agar harta selalu berputar (Al Hasyr :7) adalah kuncinya; kalau emas ini bisa benar-benar berputar (karena tidak ditimbun dan tidak juga di-riba-kan) -maka jumlah tidaklah menjadi masyalah. Sedikit yang berputar akan cukup, sebaliknya sebanyak apapun yang ditimbun atau di-riba-kan tidak akan pernah cukup.

Inilah mengapa rezim emas paska Kekhalifahan seperti Bretton Woods gagal dan akan selalu gagal karena hanya menggunakan emas sebagai standar tidak akan pernah cukup memenuhi keserakahan manusia.

Emas hanya cukup apabila syariat yang mengaturnya ditegakkan; dan hanya Islam yang memiliki syariat ini. Jadi sesungguhnya hanya Islam yang memiliki solusi komprehensif untuk mengatasi gunjang-ganjingnya keuangan dunia saat ini.

Ini pekerjaan besar sekali dan bisa jadi akan memakan waktu yang panjang – diluar batas usia kita; namun pekerjaan ini harus dimulai. Mulai dari diri kita, dengan apa yang kita bisa. Wallahu A’lam. (Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, 1 Desember 2008)

Kamis, 27 Januari 2011

Teori Cycle-50 Untuk Memahami Sampai Dimana Harga Emas/Dinar Akan Turun...

Ada teori yang unik yang dari waktu ke waktu ditemukan atau dikembangkan orang untuk memahami perilaku pasar, baik itu yang terkait dengan saham, komoditi maupun emas dlsb. Yang sudah pernah saya perkenalkan di situs ini antara lain adalah tentang Teori Fibonacci dan Teori Peluruhan. Kali ini saya akan perkenalkan teori baru yang saya sebut saja Cycle-50, yang saya harapkan berguna untuk memahami perilaku pasar terutama ketika harga lagi turun seperti yang sedang terjadi beberapa pekan terakhir.

Yang selalu menjadi pertanyaan orang ketika harga sedang terus menerus turun adalah sampai kemana penurunan harga ini nantinya ?. Maka saya ibaratkan orang berlari marathon, dari waktu kewaktu dia perlu istirahat sejenak untuk mengambil nafas atau minum – setelah itu dia akan melanjutkan perjalanannya kembali.

Mengambil nafas atau minumnya pasar adalah ketika para pelakunya merasa harga sudah ketinggian dan rame-rame mengambil aksi profit taking. Karena pelaku pasar adalah manusia, maka ketika sekumpulan manusia tersebut mengambil langkah yang mirip satu sama lain secara bersama-sama – maka yang terjadi adalah perilaku pasar yang juga mirip perilaku manusia.

Nah untuk menduga sampai dimana harga emas akan turun, kita bisa melihat dari statistik – berapa lama waktu yang diperlukan pasar untuk mengambil nafas atau minum tersebut. Alhamdulillah GeraiDinar memiliki statistik yang otomatis terbangun dari update harga real time yang tersaji setiap 6 jam di situs ini. Tanpa terasa pencatatan statistik secara otomatis ini sudah berjalan hampir tiga tahun – jadi kami memiliki catatan yang lumayan reliable untuk dibuat kajiannya.

Dari mengamati perilaku naik turunnya harga emas atau Dinar selama tiga tahun tersebut, ada pola yang dapat kami tangkap ketika harga emas lagi turun. Pola tersebut terjadi dalam rentang waktu yang mirip satu sama lain yaitu 50 hari-an, itulah sebabnya siklus ini saya sebut Cycle-50. Rentang waktu 50 hari tersebutlah nampaknya yang diperlukan untuk pasar mengambil nafas sebelum melanjutkan ke perjalanan berikutnya mengikuti trend utamanya.

Hasil dari kajian ini dapat dilihat pada grafik dibawah. Ada setidaknya 4 kejadian Cycle-50 yang kami deteksi dari statistik harga emas atau Dinar selama tiga tahun terakhir.
 
Cycle-50Cycle-50
Waktunya mirip satu sama lain yaitu 50 hari, tetapi tingkat penurunannya yang berbeda. Makin lama –makin mengecil  penurunan ini. Ketika harga Dinar mencapai puncak tertinggi 21 Februari 2009 pada angka Rp 1,640,280 ; sekitar 50 hari kemudian tanggal 12 April pasar mengalami penurunan sampai ke  angka Rp 1,424,160 atau mengalami penurunan sebesar 13 %.

Kejadian kedua adalah ketika Dinar mencapai angka Rp 1,587,710 tanggal 2 Desember 2009 , 50 hari kemudian tanggal 22 Januari 2010 , Dinar jatuh sampai angka Rp 1,420,470 atau turun sebesar 11 %. Kejadian ketiga dari angka Rp 1,594,370 (8 Juni 2010) turun ke angka Rp 1,440,670 (28 Juli 2010) atau turun 10 %.

Dan terakhir adalah dari angka tertinggi Rp 1,776,940  tanggal 7 Desember 2010 lalu , 50 hari kemudian tanggal 26 Januari 2011 kemarin turun ke angka Rp 1,690,590 atau mengalami penurunan sekitar 5 %.

Lantas mengapa angka persentase penurunan pada Cycle-50 tersebut makin mengecil dari waktu ke waktu ?. Dugaan saya, ini terkait dengan dorongan keatas yang lebih kuat daripada sebaliknya. Ketika pasar melihat trend utamanya harga emas seharusnya naik ( perhatikan trendline garis merah), maka pasar tidak akan menunggu harga jatuh terlalu jauh sebelum mulai rame-rame membeli kembali .

Bila teori ini benar dan dapat dipahami, insyaallah akan lebih mudah kita mengambil keputusan kapan sebaiknya mengamankan asset kita dengan emas atau Dinar ini. Meskipun dalam jangka panjang trend emas atau Dinar dipahami lebih condong naik, adalah manusiawi juga bila kita bersedih ketika dalam jangka pendek asset kita turun nilainya  - nah pemahaman terhadap teori semacam Cycle-50 inilah yang dapat menjadi penghiburnya.

Teori saya ini bisa saja keliru tetapi nanti waktu yang akan membuktikannya. Saya akan sangat senang bila ada mahasiswa S-2 atau S-3 dari berbagai bidang yang tertarik mendalami dan mengembangkan lebih lanjut teori Cycle-50 ini, mudah-mudahan bermanfaat. Amin. (Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, 27 Januari 2011)

Teknologi Untuk Berbuat Baik : Everyone Helps, Everyone Wins...

Teknologi itu seperti sebuah pedang, di tangan orang  dhalim dia bisa menjadi alat untuk berbuat dosa besar yaitu membunuh orang secara tidak hak – namun di tangan para mujahid dia menjadi alat untuk ultimate amal shaleh – berperang di jalan Allah dan melindungi jiwa. Kalau sekarang penggunaan situs facebook yang sangat massal – sudah diatas 30 juta di Indonesia  banyak menimbulkan kekawatiran,  ya karena banyaknya kasus penculikan gadis remaja, penipuan dlsb. menggunakan  teknologi ini yang dilakukan oleh orang-orang dhalim tersebut.

Tetapi sesungguhnya teknologi facebook atau sejenisnya juga sangat bisa untuk beramal shaleh secara jama’i. Bayangkan diantara teman-teman dan saudara yang sudah berpisah puluhan tahun – kini bisa saling bersilaturahim menggunakan teknologi ini. Tidak hanya saling bersilaturahim, tetapi kita bahkan juga dapat menggunakan teknologi ini untuk mencapai salah satu tujuan tarbiyah yaitu taa’ruf (saling menenal), tafahum (saling memamahai) dan takaful (saling tolong menolong).

Penggunaan teknologi untuk sarana berbuat baik ini, bahkan sudah ditulis oleh  David T Levinson dengan judul “Everyone Helps, Everyone Wins” (Hudson Street Press, New York 2010). Buku ini menggambarkan dengan rinci, hal-hal baik apa yang Anda bisa lakukan dengan keahlian dan minat Anda untuk membantu orang lain.
 
helpsHelps
Bila Anda seorang akuntan misalnya, Anda bisa bersedeqah dengan waktu-waktu luang Anda untuk membantu membereskan pembukuan lembaga-lembaga sosial yang banyak bermasalah dalam pembukuannya. Bila Anda seorang lawyer, Anda bisa meluangkan waktu untuk membantu orang-orang kecil yang teraniaya secara hukum tetapi tidak tahu harus minta bantuan kemana. Bila Anda seorang arsitek, Anda bisa membantu mendesign rumah yang bisa dibangun dengan cepat dan murah untuk korban bencana yang tidak henti-hentinya di negeri ini.

Lantas dimana Anda menemukan lembaga sosial yang perlu dibantu dari sisi pembukuannya, menemukan orang-orang kecil yang terdhalimi atau menemukan korban-korban bencana tersebut ?. Disinilah teknologi ini berperan melalui setidaknya dua cara. Cara pertama Anda dapat proactive melakukan searching lembaga-lembaga sosial, berita-berita yang menyangkut kasus legal orang kecil dan berita tentang (korban) bencana. Cara yang kedua adalah membuat diri Anda dan kerelaan Anda untuk membantu ini mudah diketahui dan ditemukan oleh orang atau lembaga yang membutuhkannya.

Yang kedua ini bisa menggunakan facebook, twitter, blog dan sejenisnya untuk mengumumkan  niat atau kerelaan Anda untuk membantu. Contoh yang kedua ini misalnya program Pesantren Wirausaha yaitu training, coaching dan mentoring kewirausahaan gratis yang kami umumkan di situs ini Agustus 2009 – hingga kini alhamdulillah telah sampai 14 angkatan, dan bulan depan masuk angkatan ke 15.

Lebih dari sekedar menggunakan teknologi atau situs yang sudah ada, kita juga bisa secara khusus merancang dan mengembangkan teknologi yang sejak awal memang diarahkan untuk mempermudah orang untuk berbuat baik. Contoh untuk yang terakhir ini adalah Project pengembangan situs Food for All untuk mencegah kelaparan yang sudah kami tenderkan melalui undangan terbuka kami tiga pekan lalu.

Dengan beberapa contoh penggunaan teknologi untuk berbuat baik tersebut diatas, maka tidak seharusnya kita terjebak untuk ikut-ikutan berbuat dhalim dengan teknologi ini. Sejak pemikiran-pemikiran kami tentang Dinar dan aplikasinya di jaman modern ini kita buat publik melalui situs ini misalnya – tidak jarang kami mendapatkan serangan pemikiran, hujatan dan sejenisnya baik melalui email maupun tulisan di situs lain yang memojokkan. Kami selalu menghindar untuk membalasnya – meskipun kami bisa.

Lantas apa yang bisa Anda lakukan bila orang lain menghujat, memojokkan ataupun bahkan memfitnah Anda menggunakan teknologi yang sangat mudah menyebar ini ?. Sejauh ini menyangkut diri Anda (bukan menyangkut Agama ini) maka jangan Anda balas dengan hal yang sama – karena bisa jadi dengan membalas tersebut Anda juga terjebak untuk berbuat kedhaliman yang sama. 

Belajarlah dari kisah yang dikabarkan langsung oleh Allah agar menjadi pelajaran bagi kita : “Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil). Ia berkata (Kabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."". (QS 5 : 27-28).

Jadi kini ‘pedang’ teknologi itu ada di tangan Anda, Andapun punya waktu baik diluar jam kerja maupun di akhir pekan. Mengapa tidak mulai berpikir serius untuk menempuh peluang amal saleh yang luar biasa ini ?.

Semoga Allah memudahkan jalanNya bagi kita untuk beramal yang diridloiNya. Amin. (Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, 26 Januari 2011)

Selasa, 25 Januari 2011

Inflasi : Proses Pengurangan Timbangan Secara Massal, Salah Siapa...?

Supaya ada rasa empati kita dengan sebagian penduduk negeri ini yang bekerja sebagai pekerja kasar,  marilah kita bayangkan diri kita adalah mereka -  setiap hari kita bekerja keras banting tulang untuk menghidupi anak istri. Sebagai buruh kasar , tahun 2006 kita mendapatkan upah rata-rata Rp 30,000/hari. Sebagian dari kita ada yang beruntung bekerja pada majikan yang usahanya berjalan baik sehingga mampu menaikkan upah 10% per tahun, maka upah mereka ini tahun 2010 lalu telah menjadi Rp 44,000/hari.

Sebagian yang lain bekerja dengan majikan yang usahanya pas-pasan - majikan ini hanya mampu menaikkan upah 5% per tahun – maka upah mereka menjadi Rp 36,500/hari. Sebagian yang lain lagi, majikannya hanya mampu untuk sekedar survive di tengah persaingan dan krisis ekonomi global – mereka tidak mampu menaikkan upah buruh – tetapi masih untung tidak mem-PHK-kan para buruhnya – maka untuk mereka ini upahnya tetap Rp 30,000/ hari hingga kini.

Baik yang bekerja di majikan yang usahanya maju, pas-pasan maupun yang sekedar survive – semuanya sama telah bekerja dengan sangat keras selama lima tahun dari 2006 – 2010 untuk tetap mendapatkan upahnya masing-masing. Sebagai buruh kasar dengan penghasilan antara Rp 30,000/hari s/d Rp 44,000/ hari tersebut – sebagian terbesar dari penghasilan ini habis untuk membeli bahan pangan untuk bertahan hidup sehari-hari.

Di sinilah masalahnya, meskipun mereka tetap terus dapat bekerja keras – dan majikan merekapun dengan kegigihannya mampu mempertahankan lapangan kerja yang ada – dari waktu ke waktu ketika upah hendak kita belikan bahan pangan beras misalnya – terus berkurang beras yang dapat kita bawa pulang untuk keluarga kita.

Dengan penghasilan Rp 30,000/hari tahun 2006 dapat untuk membeli beras sebanyak  9 kg – upah yang sama kini hanya cukup untuk membeli 6 kg beras.  Yang penghasilannya naik 5% per tahun dengan upah Rp 36,500/ hari, kini hanya cukup untuk membeli 7 kg beras. Sedangkan yang naik 10 % per tahun dengan upah Rp 44,000 per hari kini hanya dapat untuk membeli beras 8 kg. Grafik dibawah menggambarkan nilai tukar upah tersebut diatas terhadap beras yang dihitung berdasarkan data inflasi kelompok bahan pangan dari Biro Pusat Statistik.
 
Upah BuruhUpah Buruh Setara Beras...
Lantas siapa yang ‘mengurangi timbangan’ beras kita tersebut ? dengan kerja keras yang sama beras yang dapat kita beli kok terus berkurang dari waktu ke waktu ?. Inilah yang namanya inflasi, maka tugas para pemimpin dan otoritas keuangan dan moneter negeri ini antara lain adalah untuk menjaga agar inflasi serendah mungkin dan tidak boleh melebihi kenaikan daya beli masyarakat.

Inilah yang diingatkan oleh Ibnu Taimiyyah kepada pemimpin negeri di jamannya, Jumlah fulus ( uang yang lebih rendah dari Dinar dan Dirham seperti tembaga) hanya boleh dicetak secara proporsional terhadap jumlah transaksi sedemikian rupa sehingga terjamin harga yang adil. Penguasa tidak boleh mencetak fulus berlebihan yang merugikan masyarakat karena rusaknya daya beli fulus yang sudah ada di tangan mereka”.

Kegagalan mempertahankan daya beli fulus atau uang kertas sekarang adalah kegagalan untuk menegakkan timbangan – terlihat dari semakin sedikitnya beras yang dapat  ‘ditimbang’ dengan uang yang sama seperti dalam contoh tersebut diatas.

Tegaknya timbangan ini adalah bagian yang amat sangat penting dalam Islam yang muncul di beberapa ayat di Al-Quran. Bahkan Allah mencela orang-orang yang mengurangi timbangan tersebut. “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS 83 : 1-3).

Kalau mengurangi timbangan yang dilakukan oleh individu yang korbannya adalah individu yang lain saja sudah cukup bagi Allah untuk mendatangkan kecelakaan besar, lantas apa yang terjadi bila pengurangan timbangan ini terjadi secara sistematis dan massal – melalui penurunan daya beli mata uang – daya beli hasil kerja keras ratusan juta penduduk negeri ini ?. Mungkin inilah yang perlu jadi renungan para pemimpin negeri ini di eksekutif, legislative maupun yudikatif.

Kita perlu rame-rame mengkampanyekan tegaknya timbangan dalam arti luas, agar Allah tidak menimpakan kecelakaan besar bagi negeri ini. Semoga Allah memberi petunjuk jalanNya yang lurus bagi kita dan para pemimpin kita. Amin. (Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, 25 Januari 2011)

Kecerdasan Finansial Islami : Dimana Memutar Uang Anda Tahun 2011 Ini...?

Saya mulai memperkenalkan istilah Kecerdasan Finansial Islami melalui tulisan saya tanggal 13 Januari 2011 lalu bersamaan dengan proses methamorphosa-nya situs ini – dari sekedar memperkenalkan Dinar dan Dirham – ke program yang lebih luas yaitu solusi ekonomi syariah dalam arti yang luas – mencegah kelaparan, mengatasi kemiskinan dan membangun kemakmuran. Ada empat aspek garapan yang menjadi program kami yaitu aspek permodalan, aspek sumberdaya, aspek pasar dan aspek ketahanan ekonomi atau yukhsinun.

Aspek ketahanan ekonomi khususnya ketahanan nilai atau daya beli telah sangat banyak saya tulis mengenai seluk beluk Dinar di situs ini. Tentang pasar, juga konsepnya sudah saya perkenalkan melalui beberapa tulisan yang menyangkut project Medina Market. Tentang sumber daya, sudah mulai saya tulis dalam konteks Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin.  Insyaallah tulisan-tulisan tersebut akan terus kami perdalam bersamaan dengan pengalaman implementasinya di lapangan.

Kali ini saya akan tulis tentang aspek modal, khususnya adalah modal yang kini ada di tangan Anda keputusan penggunaannya. Bila Anda termasuk sedikit warga negeri ini yang memiliki kelebihan uang tahun ini, dimana Anda akan memutarnya untuk manfaat yang maksimal ?. Berikut adalah pilihan-pilihannya yang saya sarikan dari sumber statistik lima tahun (2006-2010) dari Biro Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia , Bursa Efek Jakarta dan data internal GeraiDinar.Com sendiri. Perhatikan grafik dibawah untuk lebih memudahkan Anda memahami penjelasannya.
 Investasi 2011
Pertama Anda harus tahu target hasil dari investasi Anda. Apa benchmark-nya untuk ini ?. Yang baku adalah angka inflasi !. Statistik lima tahun terakhir menunjukkan angka inflasi di negeri ini adalah 6.80 % untuk rata-rata inflasi umum, dan 12.00 % untuk rata-rata inflasi bahan pangan. Mana yang Anda pilih sebagai target ? tergantung dari tingkat penghasilan Anda.

Semakin rendah penghasilan seseorang, semakin banyak porsi dari penghasilannya yang digunakan untuk membeli bahan pangan. Jadi kalau penghasilan Anda tinggi dan porsi penghasilan Anda yang dipakai untuk membeli bahan pangan tidak dominan, maka target inflasi umum rata-rata yang 6.8% adalah cukup.

Bila target Anda adalah inflasi umum ini,  maka tabungan di bank umum yang memberikan bunga rata-rata selama lima tahun terakhir  9.45% ; atau bagi hasil rata-rata bank syariah sebesar 7.19% adalah memadai dari sisi angka. Tetapi  bunga dari bank umum saya tidak dapat  rekomendasikan karena sudah di fatwakan keharamannya oleh  fatwa MUI no 1 tahun 2004. Maka bila Anda comfortable dengan hasil tabungan bank, pilihannya ada di tabungan atau deposito mudharabah bank-bank syariah.

Bila porsi penghasilan Anda lebih banyak untuk membeli bahan pangan, maka benchmark yang Anda harus gunakan adalah inflasi rata-rata bahan pangan yang selama lima tahun terakhir berada di angka 12 %. Apa pilihannya untuk ini ?, bank baik yang umum maupun yang syariah keduanya tidak bisa memberikan hasil rata-rata yang melebihi inflasi rata-rata bahan pangan ini. Maka untuk mempertahankan daya beli Anda terhadap bahan pangan antara lain Anda dapat gunakan emas atau Dinar yang selama 5 tahun terakhir mengalami apresiasi rata-rata di angka 20.24% - jauh diatas inflasi rata-rata bahan pangan.

Tetapi untuk emas atau Dinar , saya sendiri tidak menyarankan Anda menyimpannya dalam jumlah banyak. Sekedar secukupnya untuk mempertahankan daya beli Anda pada kebutuhan pokok yang penting seperti membeli makanan, biaya kesehatan, biaya sekolah anak-anak,  biaya hidup hari tua dan sejenisnya.

Lantas bagaimana kalau uang Anda lebih dari sekedar cukup untuk mempertahankan daya beli terhadap kebutuhan pokok ?, saya sangat menganjurkan Anda menekuni investasi bidang riil. Saya terus terang kesulitan untuk mencari hasil rata-rata sektor riil, tetapi kinerja bursa saham dapat sedikit merepresentasikan contoh kinerja sektor riil ini – meskipun harus dipahami bahwa fluktuasi harga saham di bursa juga sangat dipengaruhi hal-hal lain yang sebenarnya tidak terkait langsung dengan sektor riil.

Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lima tahun terakhir, appresiasi rata-ratanya mencapai angka 29.23 % dengan fluktuasi yang sangat tinggi. Pernah mencapai apresiasi 55% (2006) tetapi juga pernah anjlog ke minus 11% (2008). Sisi risiko inilah cerminan sektor riil yang bisa memberikan hasil yang luar biasa, tetapi risiko sebaliknya juga bisa terjadi !.

Lantas dengan uraian tersebut diatas, mana yang paling disarankan untuk pemula ?. mengkombinasikan dari ketiganya insyaAllah lebih aman untuk memulai. Sebagian uang Anda tetap di bank syariah untuk keperluan jangka pendek yang kurang dari satu tahun, sebagian di emas atau Dinar untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang dan sebagian juga untuk berlatih usaha  langsung di sektor riil.

Aspek terakhir tersebut saya tekankan karena porsi yang diinvestasikan di sektor riil secara langsung inilah yang akan paling bermanfaat untuk Anda sendiri maupun masyarakat sekeliling Anda. Siapa tahu Anda bisa menjadi penabur kebahagiaan bagi masyarakat sekeiling Anda.  Amin. (Muhaimin Iqbal, owner Gerai Dinar, 21 Januari 2011)

Jumat, 21 Januari 2011

Delapan Hal Yang Harus Diketahui Tentang Emas ...

Ketika kita bicara tentang Dinar Islam, ini selalu berarti emas. Oleh karenanya segala sesuatu yang terjadi dalam pasar emas, juga berlaku bagi Dinar.


Berikut saya sarikan tulisan dari James Turk pendiri GoldMoney tentang Delapan Hal Yang Harus Diketahui Tentang Emas – saya hanya mangambil idenya sedangkan angka-angka dan aplikasi saya ubah untuk menyesuaikan dengan Rupiah atau data yang lebih update.

1) Emas adalah komoditi yang spesial dan unik : Emas digali dari perut bumi dan terakumulasi di permukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terus bertambah. Meskipun demikian emas selalu menjadi barang langka karena seluruh emas yang ada di permukaan bumi saat ini diperkirakan hanya berkisar antara 150,000 ton – 160,000 ton saja.
2) Suply emas dunia terbatas pada yang berada di permukaan bumi :Karena tidak dikonsumsi, maka total supply emas di seluruh dunia sama dengan jumlah seluruh emas di permukaan bumi. Kenaikan setiap tahun supply ini berkisar antara 1.5% - 1.7%.
3) Emas adalah uang sepanjang zaman : Emas selalu menjadi uang dalam sejarah manusia – diakui ataupun tidak. Fakta pemerintahan-pemerintahan di dunia mengendalikan nilai uang kertasnya dengan mempengaruhi supply emas di pasar adalah sebuah pengakuan bahwa emas lah yang sebenarnya uang itu.
4) Emas adalah alternatif dari US$ dan mata uang kertas lainnya : Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang baru selalu bisa dicetak kapan saja dan berapa saja pemerintah mau. Emaslah yang memiliki daya beli yang nyata – bukan US$ , Rupiah atau mata uang kertas lainnya.
5) Daya beli Emas stabil sepanjang zaman : Untuk ini saya sudah menulis di setidaknya dua artikel sebelumnya. Satu tulisan berdasarkan statistik modern dan satu lagi berdasarkan keimanan pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.
6) Nilai emas ditentukan oleh pasar : Meskipun pemerintahan-pemerintahan di dunia berusaha mempengaruhi harga emas dunia, kemampuan mereka terbatas dan makin lama- makin habis pengaruhnya. Lihat tulisan saya kemarin tentang cadangan emas di bank- bank sentral seluruh dunia yang terus menurun karena digunakan untuk usaha mempengaruhi harga emas dunia.
7) Emas selalu dalam kondisi ‘Bull Market’ : Tahun 1994 harga 1 Dinar adalah Rp 111,000; hari ini 1 Dinar berharga Rp 1,150,000. Artinya emas harganya naik 10 kali lipat dalam 14 tahun terakhir. Apa yang menghalangi harga emas untuk naik 10 kali lipat lagi dalam 14 tahun kedepan ? Tidak ada !. Artinya bisa saja harga 1 Dinar akan mencapai Rp 11.5 juta pada saat anak Anda yang baru lahir sekarang – masuk SMA ! di tahun 2022 . Tapi ingat , dalam jangka pendek harga emas selalu bergejolak naik-turun seperti yang terjadi hari-hari ini.
8) Beli emas dalam bentuk fisik (berupa koin atau batangan) dan jangan membeli emas hanya dalam bentu sertifikat : jangan terlalu mengandalkan sistem perdagangan modern yang menggantungkan pada surat berharga, surat hutang dan sejenisnya – meskipun di back-up dengan emas. Penggunaan emas secara fisik jauh lebih aman untuk keperluan investasi dan proteksi nilai.

Semoga bermanfaat. (Muhaimin Iqbal, owner Gerai Dinar, 22 November 2008)

Mengenal Dinar dan Dirham Islam

Karena banyaknya pengunjung yang mengira bahwa Dinar Iraq dan lain sebagainya adalah sama dengan Dinar Islam. Maka perlu saya buat penjelasan yang sangat jelas bahwa Dinar Iraq dan sejenisnya adalah tidak sama dan bukan Dinar Islam. Dinar Iraq adalah uang kertas biasa, sedangkan Dinar Islam adalah uang emas 22 karat 4.25 gram.


Lebih jauh agar kita mengenal Dinar Islam ini lebih dekat, berikut saya petikkan uraian dari buku saya (Mengembalikan Kemakmuran Islam Dengan Dinar dan Dirham) yang menjelaskan detil tentang Dinar Islam.

Dinar onlyUang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu seperti dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000 SM – 2000 SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.

Di belahan dunia lainnya di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924.

Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah Shollallahu'alayhiwasallam,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud).
Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.

Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.

Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .

Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam sejarah menunjukan bahwa mata uang emas yang relatif standar tersebut secara luas digunakan. Hal ini tidak mengherankan karena sejak awal perkembangannya-pun kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keaneka ragaman mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya yang disebut Ducat.

Pada akhir abad ke 13 tersebut Islam mulai merambah Eropa dengan berdirinya kekalifahan Usmaniyah dan tonggak sejarahnya tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasan Kekhalifahan Usmaniyah.

Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling luas digunakan. Penggunaan Dinar dan Dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.

Dinar CertificatePada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah pada abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553 mencapai pantai Atlantik di Afrika Utara ) sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Austria, Slovakia dan Ukraine dibagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasululullah SAW (610) maka secara keseluruhan Dinar dan Dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah manusia.

Selain emas dan perak, baik di negeri Islam maupun non Islam juga dikenal uang logam yang dibuat dari tembaga atau perunggu. Dalam fiqih Islam, uang emas dan perak dikenal sebagai alat tukar yang hakiki (thaman haqiqi atau thaman khalqi) sedangkan uang dari tembaga atau perunggu dikenal sebagai fulus dan menjadi alat tukar berdasar kesepakatan atau thaman istilahi. Dari sisi sifatnya yang tidak memiliki nilai intrinsik sebesar nilai tukarnya, fulus ini lebih dekat kepada sifat uang kertas yang kita kenal sampai sekarang .

Dinar dan Dirham memang sudah ada sejak sebelum Islam lahir, karena Dinar (Dinarium) sudah dipakai di Romawi sebelumnya dan Dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum Islam namun setelah turunnya Islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW– maka hal itu menjadi ketetapan (Taqrir) Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran Islam itu sendiri, Dinar dan Dirham masuk kategori ini.

Di Indonesia di masa ini, Dinar dan Dirham hanya diproduksi oleh Logam Mulia - PT. Aneka Tambang TBK. Saat ini Logam Mulia-lah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu memproduksi Dinar dan Dirham dengan Kadar dan Berat sesuai dengan Standar Dinar dan Dirham di masa awal-awal Islam.

Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).

Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.

Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk.. (Muhaimin Iqbal, Owner Gerai Dinar, 22 November 2008)

Rabu, 19 Januari 2011

Motivasi Berusaha : Kebahagiaan Ketika Kita Bisa “Memberi”...

Tiga tahun lalu ketika saya memutuskan untuk meninggalkan profesi saya di dunia finansial yang lama – bidang yang saya geluti sampai mentog selama 20 tahun lebih – saya berpamitan dengan rekan-rekan kerja di industri baik yang di dalam maupun yang di luar negeri. Salah satu comment yang saya ingat saat itu adalah ucapan dari mitra saya executive perusahaan raksasa di Jerman, dia bicara begini sama saya “ You have a very strange way to enjoy life...” – kamu ini memiliki cara yang aneh dalam menikmati hidup !. Lama saya berusaha memahami ucapannya ini, bahkan saya juga sempat ragu apakah dengan meninggalkan karir puncak di dunia finansial dan segala macam fasilitasnya – saya dapat memperoleh kebahagiaan yang baru...?.

Secara tidak langsung, perlahan tetapi pasti...kebahagiaan yang baru itu ternyata memang hadir. Dalam bentuknya yang aneh dan sangat berbeda dengan kebahagiaan yang lama.  Saya ingin share di tulisan ini untuk memotivasi rekan-rekan saya yang ingin terjun berusaha – namun masih enggan meninggalkan segala macam fasilitas yang dinikmatinya kini.

Begini antara lain perbedaan kebahagiaan yang lama dengan kebahagiaan yang baru itu  :

Kebahagiaan Lama ( Milik Para Pekerja dan Eksekutif)

·      Ketika mulai bekerja dahulu, hari-hari yang menyenangkan adalah hari-hari menjelang gajian. Sampai ada joke harimau apa yang paling bahagia ? , jawabannya adalah ‘hari mau’ gajian. Mengapa hari-hari menjelang gajian kita berbahagia ?, karena penghasilan kita nyaris tidak cukup untuk keperluan sebulan – maka ketika rekening kita terisi kembali dari posisinya yang nyaris kosong – kita menjadi bahagia.
·      Kebahagiaan lain adalah ketika kita mau menerima tunjangan hari raya, gaji ke 13, bonus tahunan dan sejenisnya. Ini bisa meng-cover kebutuhan lain yang lebih besar seperti mengisi tabungan, membayar uang muka rumah, mobil dlsb.
·      Ketika karir kita terus menanjak dan sampai puncaknya; penghasilan kita sebenarnya tidak lagi habis dikonsumsi dalam satu bulan. Tetapi tetap saja hari mau gajian membuat bahagia karena hari itu uang kita di bank bertambah.
·      Yang lebih membahagiaan bagi kalangan eksekutif adalah ketika tutup buku dengan hasil tahunan yang baik, eksekutif akan mendapatkan bonusnya – yang bisa sangat istimewa – bila perusahaan berkinerja baik.

Kebahagiaan Baru ( Milik Para Entrepreneur)

·      Di awal-awal usaha setiap menjelang akhir bulan adalah waktu yang menegangkan, bisa nggak ya kita memberi gaji para karyawan kita tepat waktu ?. Selepas gajian, tabungan kita di bank tersedot nyaris habis tetapi ada kebahagiaan yang tidak kalah hebatnya dengan yang dialami karyawan yang menerima gaji – yaitu kebahagiaan karena mampu memberi gaji seluruh karyawan di payroll-kita.
·      Setelah perusahaan berjalan baik, ketegangan menjelang gajian ini tidak lagi muncul – tetapi kebahagiaan itu tetap ada disana – yaitu bahagia bisa memberi gaji.
·      Karena bahagia itu ada disana – ketika rekening kita berkurang – berpindah keorang lain yaitu untuk menggaji para karyawan; maka lama kelamaan ‘hari mau’ gajian ini juga menjadi kebahagiaan rutin tersendiri. Setiap sabtu sore misalnya, saya melihat sekian puluh karyawan yang bekerja di peternakan Jonggol Farm – pulang dengan bahagia ke keluarganya masing-masing - hari itu mereka pulang membawa gaji mingguannya. Ternyata bukan hanya mereka yang berbahagia, saya juga ikut merasakan kebahagiaan yang luar biasa  karena sampai hari itu kita masih dipilih Allah untuk ‘dilewati’ rizkiNya yang hendak dibagikan ke puluhan karyawan tersebut.
·      Kebagiaan ini bertambah besar manakala kita mampu memberi tunjangan hari raya atau sejenisnya.

Jadi ternyata ada perbedaan yang mendasar yang terkait dengan uang saja (tentu banyak sekali kebahagiaan lain yang tidak terkait dengan uang sama sekali !) dari sewaktu kita menjadi karyawan atau eksekutif dengan ketika kita terjun menjadi entrepreneur. Kelompok yang pertama bahagia ketika rekeningnya bertambah dari gaji atau bonus, kelompok yang kedua pun tetap bisa tidak kalah bahagianya ketika rekening berkurang untuk membayar gaji atau THR.


Kebahagiaan dengan memberi ternyata tidak hanya milik Umat Islam yang dalam tuntunan agamanya didorong untuk banyak-banyak ‘memberi’  dalam berbagai bentuknya baik yang bersifat wajib seperti membayar zakat, membayar upah pekerja dan sejenisnya ; maupun yang sifatnya sunah seperti infaq untuk kegiatan sosial ,bantuan kemanusiaan  dlsb.

Apa yang dilakukan oleh Bill Gates dan Warren Buffet ini juga dapat menjadi pelajaran bagi kita, bahwa ternyata kebahagiaan itu tidak hanya timbul ketika uang terus bertambah banyak – tetapi kebahagiaan juga timbul dari ‘memberikan’ hasil dari jerih payah bertahun-tahun untuk orang lain yang lebih membutuhkan.

Kalau saja orang-orang kaya negeri ini mengikuti anjurannya Bill Gates dan Warren Buffet, korban-korban kelaparan insyaAllah tidak akan terus bermunculan di negeri ini. Lebih jauh lagi kalau saja kita bisa mengikuti prinsip 1/3 seperti yang dicontohkan dalam hadits yang sahih, insyaAllah Allah akan terus menurunkan ‘hujan’ rizki ke kita – bahkan ketika negeri lain dilanda ‘paceklik’ krisis finansial. InsyaAllah (Muhaimin Iqbal, Owner Gerai Dinar, 19 Januari 2011)

Forecast Harga Emas Dunia 2011-2012 Oleh Credit Suisse...

Dalam tulisan saya akhir Desember 2011 lalu dengan judul Estimasi Konservatif Harga Emas/Dinar 2011, saya membuat prakiraan  harga emas akan berada di kisaran US$ 1,500/oz sampai US$ 1,600/oz pada akhir 2011 nanti.  Belakangan saya tahu bahwa kurang lebih pada waktu yang bersamaan ada lembaga keuangan global – Credit Suisse – yang membuat prakiraan harga emas akhir 2011 dekat sekali dengan prakiraan konservatif saya tersebut. Dalam laporannya akhir tahun lalu, Credit Suisse membuat forecast harga emas dunia akhir 2011 berada di angka US$ 1,580/oz dengan average sepanjang tahun 2011 ini di kisaran angka US$ 1,490/oz atau akan mengalami kenaikan sekitar 21 % dari average 2010 yang berada di angka US$ 1,225/oz.

Lebih jauh lagi Credit Suisse juga membuat forecast untuk rata-rata tahun depan 2012 yang menurut mereka akan berada di kisaran angka US$ 1,720/oz atau mengalami kenaikan sekitar 20% lagi dari posisi rata-rata tahun 2011 ini. Sebagai lembaga keuangan global yang sering menjadi rujukan,  tentu mereka punya dasar yang kuat untuk estimasinya tersebut.  Berikut adalah dasar-dasar dari forecast mereka :

·      Kekawatiran dunia akan penurunan daya beli uang kertas (currency debasement) atau inflasi yang telah melambungkan harga emas dunia sepanjang 2010 tetap akan berlanjut di tahun 2011. Kondisi  ini bahkan akan dianggap ‘normal’ dan berlanjut setidaknya sampai tahun berikutnya.
·      Bank-bank sentral dunia menjadi net buyer emas karena ditengah ketidak pastian ekonomi global, emas akan menjadi reserve asset yang memiliki kredibilitas paling kuat.
·      Satu-satunya institusi global yang menjual emas hanyalah IMF, namun rencana penjualan mereka sebesar 403.3 ton telah semuanya di realisir sampai akhir 2010 lalu.
·      Supply emas baru dari hasil tambang tidak banyak diharapkan bisa meningkat. Kondisi ini juga akan terus berlanjut paling tidak sampai beberapa tahun mendatang.
·      Permintaan emas untuk investasi swasta juga terus meningkat baik di belahan bumi barat maupun di timur khususnya India dan China.
 
Gold ForecastGold Forecast by Credit Suisse
Walhasil dengan adanya lima faktor tersebut diataslah Credit Suisse beranggapan akan ada dorongan yang sangat kuat untuk naiknya harga emas dunia di tahun 2011 ini dan setidaknya berlanjut sampai tahun depan 2012.

Namun perlu diingat bahwa namanya juga forecast, meskipun yang membuat lembaga yang sangat competent sekalipun tetap saja bisa salah.  Kemungkinan salah ini menjadi semakin besar manakala – ada kejadian yang berada diluar parameter dari dasar prakiraan tersebut.  Wa Allahu A’lam. (Muhaimin Iqbal, Owner Gerai Dinar, 18 Januari 2011)

The Intelligent Entrepreneur : Cara Anak Sekolahan Membangun Usaha...

Tulisan kali ini saya sarikan dari buku yang berjudul The Intelligent Entrepreneur karya Bill Murphy Jr. ( Henry Hold  & Co LLC, New York 2010). Bill Murphy yang juga wartawan Washington Post ini memotret bagaimana lulusan-lulusan sekolah business terbaik di dunia – Harvard Business School (HBS) – membangun usahanya dari nol. Untuk karyanya tersebut, Bill mewancarai sejumlah professor di HBS dan juga tiga contoh lulusannya yang menonjol baik ketika di kampus maupun ketika terjun sebagai entrepreneur.

Tiga lulusan HBS yang dijadikan case study di buku ini adalah Marc Cenedella pendiri Theladders.com  - yaitu  recruitment yang fokus pada orang-orang yang bergaji tinggi (US$ 100,000 +/tahun), Christopher Michel pendiri Military.com – yang menjalin membership dari 30 jutaan warga Amerika yang terkait dengan kegiatan militer, dan Marla Beck yang bersama suaminya Berry Back mendirikan BlueMercury – suatu jaringan spa dan retail produk-produk kecantikan kelas atas di seluruh Amerika.
 
Intelligent EntrepreneurIntelligent Entrepreneur
Dari seluruh wawancara dengan para professor HBS dan para lulusannya yang berhasil mengimplementasinya apa-apa yang dipelajarinya selama di kampus tersebut, Bill Murphy menyimpulkan benang merahnya dalam bentuk 10 rules yang membuat mereka sukses.

1) Make The Commitment

Rata-rata lulusan sekolah business terbaik seperti HBS tersebut diatas langsung mendapatkan gaji yang sangat baik ketika mereka memasuki dunia kerja. Maka sebagian menikmati dunia kerjanya dan tetap menjadi pegawai sampai pensiun dengan penghasilan yang terus membesar.

Sebagian lain yang mempunyai commitment untuk membangun usaha dari awal, lengkap dengan pasang surutnya usaha dari waktu kewaktu inilah yang akhirnya membedakan mereka dengan rekan-rekannya se-kampus.

2) Find a Problem, Then Solve It

Usaha tidak dimulai dari solusi, tetapi dari problem - kebanyakan orang keliru disini. Bila Anda seorang web developer handal misalnya – Anda mengira bahwa dengan mudah Anda bisa membuat bisnis berbasis web. Ada yang memang bisa, tetapi sebagian terbesarnya tidak bisa.

Ketiga lulusan HBS tersebut tidak satu-pun yang mendalami IT, namun mereka pandai meng-identifikasi problem kemudian memberinya solusi – yang antara lain berbasis IT.

3) Think Big, Think New, Think Again

Begitu banyak bisnis yang dilahirkan oleh keterbatasan wawasan para pendirinya. Keunggulan para lulusan sekolah bisnis seperti HBS ini adalah wawasan yang luas yang mereka peroleh dari para professor mereka ketika masih di kampus, yang kemudian diteruskan dengan budaya membaca, me-riset, mengkaji, menganalisa dlsb. dari berbagai perkembangan dunia bisnis terkini.

Terus mengasah pikiran dengan hal-hal yang baru amat sangat diperlukan di dunia bisnis di era informasi seperi sekarang ini.

4) You Can’t Do It Alone

Sepandai-pandai Anda, tidak mungkin Anda bisa membangun usaha besar tanpa melibatkan orang lain. Maka recruitment team inti yang memang bener-bener competent di bidangnya – juga menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha.

Untungnya para lulusan dari sekolah bisnis seperti HBS adalah jaringan alumninya yang sangat luas di berbagai perusahaan top dunia. Ini sangat membantu para lulusannya untuk membentuk team inti yang bener-bener berkelas.

5) You Must Do It Alone

Meskipun banyak sekali  pekerjaan yang harus ditangani secara team, ada pula yang harus Anda dapat lakukan sendiri terutama ketika usaha baru mulai.  Maka tidak perduli Anda lulusan terbaik dari sekolah bisnis terbaik sekalipun, ketika mulai usaha – Anda harus benar-benar mau terjun dan mendalami bidang usaha yang Anda pilih.

Passion Anda pribadi dibidang usaha yang Anda pilih tersebut-lah yang nantinya sangat dominan berperan  dalam mengarahkan kapal usaha Anda – kemana kapal hendak berlayar.

6) Manage Risk

Sikap dasar manusia sebenarnya tidak mau menanggung risiko, namun bidang usaha apapun yang Anda tempuh – pasti ada risikonya pada tingkatannya sendiri-sendiri. Menjauhi risiko sama sekali berarti Anda tidak akan melangkah kemana-mana, jadi yang diperlukan adalah kemampuan mengelola risiko.

Kemampuan memilah dan memilih risiko, mana yang memang harus  dihindari, mana yang bisa diperhitungkan dan ditanggung dlsb, akan ikut berperan penting sejauh mana Anda dapat mengembangkan usaha Anda.

7) Learn To Lead

Lulusan dari sekolah bisnis terbaik seperti HBS sekalipun tidak otomatis mampu memimpin team-nya, maka setiap (calon) pengusaha harus mau dan mampu belajar memimpin teamnya di lapangan.

8) Learn To Sell

Ironinya menurut buku ini adalah di sekolah bisnis seperti HBS ternyata tidak ada secara khusus materi sales dalam perkuliahannya.  Materi sales hanya ‘terbawa’ dalam berbagai mata kuliah lainnya seperti entrepreneurship dan marketing.

Padahal sales adalah ujung tombak di setiap jenis usaha apapun yang akan Anda tekuni. Maka bidang apapun yang Anda pilih dan sebesar apapun usaha yang hendak Anda bangun, Anda harus mampu menguasai teknik-teknik sales yang bisa jadi sangat spesifik dengan bidang usaha Anda.

9) Persist Persevere, Prevail

Untuk rules yang kesembilan ini, kita punya satu istilah yang lebih pas yaitu istiqomah. Perjalanan usaha tidak selamanya mulus, maka dari waktu ke waktu Anda sebagai pendiri usaha harus mampu bertahan dan mengatasi segala persoalan yang muncul.

Usaha tidak akan pernah bisa besar dan berumur panjang bila pendirinya sendiri tidak mampu bertahan dan mengatasi segala macam persoalan yang terbawa oleh perjalanan usaha.

10) Play The Game For Life

Usaha tidak hanya untuk mencari uang, ketika usaha Anda telah mencapai sukses seperti yang dicapai tiga lulusan HBS tersebut diatas – ternyata uang bukan lagi menjadi yang utama.  Kemerdekaan (freedom) untuk berbuat sesuatu dan rasa aman (security) ternyata menjadi yang lebih utama.

Bagi kita umat Islam, pencapaian sukses usaha ini juga menjadi penting sebagaimana hadits dari Amru bin Ash : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang kepadaku agar mengatakan, "Bawalah pakaian dan senjatamu, kemudian temuilah aku." Maka aku pun datang menemui beliau, sementara beliau sedang berwudlu. Beliau kemudian memandangiku dengan serius dan mengangguk-anggukkan (kepalanya). Beliau lalu bersabda: "Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan dan aku berharap engkau mendapat harta yang baik." Saya berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka beliau bersabda: "Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih." (HR. Ahmad).

Bila kita bisa sukses berusaha, maka insyaAllah kitapun bisa berbuat sesuatu yang nyata untuk ikut mencegah kelaparan, mengatasi kemiskinan dan membangun kemakmuran untuk bangsa dan umat ini. Maka tidak ada salahnya kita belajar hal-hal yang baik dan systematis dari yang telah membuktikannya.

Kalimat hikmah (perkataan yang baik/bijaksana) adalah senjatanya orang mukmin, dimanapun ia mendapatkannya maka dia lebih berhak untuk mengambilnya” (HR. Tirmidzi/Ibnu Majjah) (Muhaimin Iqbal, Owner Gerai Dinar, 17 Januari 2011)

Menghindar Dari Proses Pemiskinan Jabariyah, Bagaimana...?

(Cuplikan dari judul artikel diatas).....
....ada dua jenis kemiskinan yaitu kemiskinan  ikhtiariah dan kemiskinan jabariyah. Kemiskinan ikhtiariah adalah kemiskinan yang terkait dengan ikhtiar seseorang itu sendiri, ada yang mau bekerja keras untuk melawan kemiskinan sehingga bebas darinya dan ada pula yang malas bekerja sehingga kemiskinan menimpanya. Kemiskinan jabariyah lebih bersifat systematis, orang sudah bekerja sangat keras tetapi system yang membuatnya tetap miskin. Lantas masuk kategori yang mana kemiskinan yang melanda negeri ini ?, mari kita lihat faktanya.

Harian kompas pagi ini memuat hasil riset litbang mereka yang antara lain menyatakan bahwa  59.24% penduduk Indonesia tergolong miskin dengan pengeluaran per kapita kurang dari US$ 2 /hari; 29.93% tergolong menengah bawah dengan pengeluaran US$ 2 – US$ 4/hari.  9.7 % tergolong menengah dengan pengeluaran US$ 4 – US$ 10/hari. 0.96 % tergolong menengah atas dengan pengeluaran US$ 10- US$ 20/hari. Dan sisanya 0.17% tergolong masyarakat kelompok atas yang berpengeluaran diatas US$ 20/hari.

Saya ambil saja batas yang berpengeluaran US$ 4/hari atau US$ 1,460/tahun atau  setara dengan Rp 13.4 juta /tahun.  Angka-angka ini bila dikonversikan dengan Dinar menjadi sekitar 7.9 Dinar per tahun atau mendekati 40% dari nishab zakat yang 20 Dinar.

Jadi bila kita padukan riset-nya litbang Kompas tersebut dengan standar nishab zakat, maka ada 89.17% penduduk negeri ini yang berpengeluaran sama dengan atau kurang dari US$ 4/hari. 89.17% penduduk ini dari kacamata standar kemiskinan menurut Islam kategorinya jelas miskin karena pengeluarannya (kemampuannya untuk membeli barang kebutuhan) kurang dari 40% dari nishab zakat. 89.17% dari 237 juta penduduk Indonesia adalah 211 juta orang – inilah yang masuk kategori miskin berdasarkan standar  nishab zakat yang baku sepanjang zaman !.

Menggunakan nishab zakat sebagai tolok ukur pembeda si kaya dan si miskin ini selain akurat juga stabil sepanjang zaman sehingga angkanya tidak pernah perlu diubah. Bayangkan yang menggunakan standar US$ yang dari waktu kewaktu perlu terus di adjust, demikian pula standar Rupiah dan mata uang kertas lainnya.

Bila yang masuk kategori miskin adalah 211 juta orang atau 89.17% dari penduduk; mungkinkan ini karena faktor ikhtiariayah ? 211 juta orang males atau tidak mampu bekerja dengan baik ?. Saya yakin sekali bukan ini penyebabnya. Bisa saja ada sedikit orang yang memang miskin ikhtiariyah – tetapi mayoritasnya pasti karena kemiskinan jabariyah.

Jabariyah dari kata “jabara” yang artinya memaksa; kemiskinan jabariyah adalah kemiskinan yang timbul karena lingkungan atau system yang memaksa orang menjadi miskin. System seperti apakah yang ‘memaksa’ orang menjadi miskin ini ?. Berikut adalah beberapa contoh diantaranya.

System keuangan yang membuat sebagian besar masyarakat pekerja menabung dalam berbagai bentuknya seperti tabungan, deposito, asuransi, dana pensiun dlsb. yang memberikan ilusi nilai. Seolah hasil jerih payah para pekerja tersebut tersimpan untuk berbagai kebutuhan yang akan datang, tetapi ternyata inflasi menggerogotinya lebih cepat dari bertambahnya nilai.

Penelantaran sumber-sumber daya alam kita karena banyak yang lebih suka menguasainya daripada memakmurkannya. Dikala ratusan ribu tenaga kerja kita bekerja sebagai buruh kasar di tanah-tanah perkebunan negeri jiran, puluhan perkebunan di daerah jawa barat – yang hanya beberapa jam dari Jakarta – terlantar tidak terolah.

System pasar yang membuat yang kaya semakin kaya dan yang miskin bertambah miskin karena tidak memiliki akses pasar. Pak haji dan bu haji yang biasa membuka warung berjualan untuk masyarakat sekitarnya – kini menjadi terlalu berat untuk hanya bisa sekedar bertahan. Bahkan sampai ke pelosok-pelosok perkampunan hanya ada dua nama besar jaringan retail yang begitu eksis – yang seolah membuat perdagangan retail rakyat kecil tidak berdaya melawannya.

Dan berbagai system lain yang telah membuat rakyat kebanyakan pemilik seekor kambing kalah berdebat dengan pemilik 99 ekor kambing – dan harus menyerahkan satu-satunya kambing yang dimilikinya.

Lantas apakah kita akan menyerah dengan system yang memiskinkan ini ?, InsyaAllah tidak. Al-Qur’an memberi kita solusi hijrah ketika menghadapi situasi seperti ini.

Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". (QS 4 :97).

Jadi solusinya adalah berhijrah; namun dalam menghadapi kapitalisme yang menindas dewasa ini kita tidak bisa berhijrah dalam arti pindah dari satu negeri ke negeri lain; karena kapitalisme ini menindas di hampir seluruh negara di dunia. Bahkan di negara-negara adidaya-pun rakyatnya tertindas oleh kapitalisme, lebih dari itu kapitalisme juga membuat bangkrut negara penganut kapitalisme itu sendiri seperti cerita Erisychthon dari Mythologi yunani kuno.

Karena yang menindas dan memiskinkan kita adalah system kapitalisme, bukan negara dan bukan pejabat – maka hijrahnya kita adalah meninggalkan system yang memiskinkan ini. Bisakah kita melakukan ini ?, insyaAllah ‘kudubisa’!, tulisan saya tanggal 11 januari 2011 adalah salah satu saja dari sekian banyak cara berhijrah secara systemic itu. InsyaAllah. (Muhaimin Iqbal, Owner Gerai Dinar, 14 Januari2011)

Kamis, 13 Januari 2011

Kecerdasan Financial Islami : Bukan Pindah Kwadran Tetapi Merubuhkan Tembok Kwadran...

Pekan lalu ketika saya menulis tentang Food For All saya menyajikan data inflasi di negeri ini selama lima tahun terakhir dari BPS. Di situ antara lain saya ungkapkan bahwa rata-rata inflasi umum di Indonesia lima tahun terakhir adalah 6.8% per tahun, sedangkan inflasi bahan pangan rata-ratanya adalah 12 %/tahun pada periode yang sama. Sekarang bagi Anda yang masih ‘beruntung’ memiliki tabungan atau deposito selama lima tahun terakhir, tengoklah dan perhatikan baik baik – apakah hasil bersih di tabungan Anda bisa mengalahkan angka-angka inflasi tersebut diatas ?.

Kecil kemungkinannya hasil bersih tabungan atau deposito Anda bisa mengalahkan inflasi umum, dan menjadi lebih tidak mungkin lagi bisa mengalahkan inflasi bahan pangan yang hampir dua kalinya inflasi umum !. Inilah sebabnya mengapa hanya dengan menabung orang tidak akan menjadi tambah makmur, karena angka uang mereka bertambah tetapi daya belinya terus menurun.

Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, para penabung di Amerika yang gurunya kapitalisme dunia – juga mengalami penderitaan yang sama. Bila menggunakan data resmi inflasi menurut pemerintah mereka, rata-rata inflasi negeri itu selama 40 tahun terakhir adalah sekitar 4%.  Rata-rata deposit berdasarkan data dari Federal Reserve-nya adalah 6% - maka rata-rata penabung untung 2 % ?. Ternyata tidak, karena data inflasi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah mereka – diragukan oleh warganya sendiri sehingga munculah Shadow Government Statistic yang mengungkapkan inflasi yang jauh lebih tinggi dari data resmi.

Kalau keakuratan data Shadow Government Statistic  juga diragukan, maka saya gunakan data yang lebih sahih yaitu harga emas dalam mata uang negeri itu selama periode yang sama seperti pada grafik dibawah. Hasilnya ternyata rata-rata appresiasi harga emas dalam US$ selama 40 tahun terakhir adalah sekitar 12% !.  Mengapa appresiasi harga emas dalam jangka panjang ini jauh lebih akurat untuk mencerminkan infasi yang sesungguhnya ? karena ada bukti sahih yang yakini kebenarannya yaitu satu Dinar emas (4.25 gram) terbukti daya beli-nya stabil setara dengan seekor kambing kwalitas baik sepanjang zaman !.
 
US Ratesource : Kitco, The Fed
Artinya adalah rata-rata penabung di Amerika selama 40 tahun terakhir hanya mendapatkan separuh dari inflasi yang sesungguhnya – atau rata-rata penduduk negeri itu menjadi bertambah miskin dari waktu ke waktu. Lebih sadis lagi adalah statistik 10 tahun terakhir yang menunjukkan rata-rata penabung negeri itu mendapatkan hasil 3 % sedangkan rata-rata inflasi yang sesungguhnya berdasarkan harga emas adalah 16 % untuk periode yang sama – itulah mengapa warga negeri itu kini menjerit dengan proses pemiskinan yang luar biasa cepatnya !.

Lho tetapi kan ada Bill Gates, Warren Buffet, Michael Dell, Donald Trump dlsb yaitu deretan orang-orang terkaya dunia yang notabene adalah warga negara Amerika Serikat ?.  Betul sekali !.  System keuangan kapitalis ribawi ini membuat segelintir orang menjadi sangat kaya dan mayoritas orang menjadi miskin. Itulah sebabnya ada survey ‘tidak resmi’ PBB yang mengungkapkan bahwa 2% penduduk dunia menguasai 50% kekayaan Dunia, sedangkan 50% warga dunia berebut 1 % kekayaan dunia.

Sistem financial ribawi seperti telah membuat tembok besar, di satu sisi adalah 98% penduduk dunia yang dari waktu ke waktu bertambah miskin. Mereka bekerja dengan keras tetapi hasil kerjanya seperti mereka bawa dengan ember bocor – yang tidak pernah sampai tujuan – ketika diperlukan. Di sisi tembok yang lain ada segelintir orang yang pandai menggunakan  uang yang dikumpulkan oleh 98% penduduk tersebut – yaitu uang bank – untuk memutar usahanya sehingga mereka terus bertambah kaya.

Tembok-tembok tersebut oleh Robert Kiyosaki digambarkannya sebagai kwadran, Anda harus bisa pindah kwadran menjadi entrepreneur atau bahkan investor – agar Anda tidak termiskinkan oleh system kapitalisme global. Pemikiran Robert Kiyosaki dalam berbagai bukunya yang selalu best seller ini memukau jutaan orang di dunia yag mendadak rame-rame pingin pindah kwadran.

Dahulu pemikiran ini juga memukau saya sehingga saya juga berusaha sekuat tenaga untuk pindah kwadran.  Sekarang-pun saya tetap membaca buku-bukunya untuk menyelami pemikiran para kapitalis ini, namun segera saya menyadari adanya ketidak sesuaian dengan syariat di agama ini.

Selain investasi-investasi yang dimaksud oleh Robert Kiyosaki penuh dengan unsur ribanya, ada yang lebih mendasar dari itu. Robert Kiyosaki mengajari kita untuk bisa kaya sendirian tetapi tidak pernah mengajak kita untuk memakmurkan sesama. Islam mengajarkan kita untuk makmur bersama-sama, bahkan tidak dikatakan beriman bila kita kenyang sendirian  sedangkan tetangga kita pada  kelaparan.

Tugas kita bukan untuk pindah kwadran menembus tembok yang satu pindah ke sisi tembok yang lain; tetapi tugas kita adalah merubuhkan tembok-tembok penyekat kwadran-kwadran tersebut. Dengan apa tembok penyekat ini akan runtuh ?. Dengan membuka akses terhadap kapital bagi siapa saja, akses pengetahuan dan yang sangat urgent di negeri ini adalah akses pasar.

Bayangkan bila di sekitar kita ada suatu pasar, dimana kita dan istri-istri kita bisa leluasa berjualan karya kita semua – dan semua orang bisa melakukan hal yang sama; maka tidak ada lagi mayoritas kelas pekerja – kelas 98% penduduk – karena kita semua mempunyai peluang yang sama untuk menjadi pengusaha.

Jadi kini kita memiliki misi yang lebih mulia dari sekedar pindah kwadran untuk diri kita, tetapi kita ingin menghilangkan tembok-tembok pembatas kwadran tersebut agar kemakmuran bisa lebih merata. Bila ini bisa kita lakukan – maka inilah kecerdasan yang sesungguhnya – kecerdasan yang memakmurkan umat bukan hanya diri sendiri. InsyaAllah.
(Muhaimin Iqbal, owner Gerai Dinar, 13 Januari 2011)

Trend Harga Emas (emas24.com)



Harga Emas Dunia Dalam 24 Jam

24 Hours Gold Price

24 Hours Gold Price