Teknologi itu seperti sebuah pedang, di tangan orang dhalim dia bisa menjadi alat untuk berbuat dosa besar yaitu membunuh orang secara tidak hak – namun di tangan para mujahid dia menjadi alat untuk ultimate amal shaleh – berperang di jalan Allah dan melindungi jiwa. Kalau sekarang penggunaan situs facebook yang sangat massal – sudah diatas 30 juta di Indonesia banyak menimbulkan kekawatiran, ya karena banyaknya kasus penculikan gadis remaja, penipuan dlsb. menggunakan teknologi ini yang dilakukan oleh orang-orang dhalim tersebut.
Tetapi sesungguhnya teknologi facebook atau sejenisnya juga sangat bisa untuk beramal shaleh secara jama’i. Bayangkan diantara teman-teman dan saudara yang sudah berpisah puluhan tahun – kini bisa saling bersilaturahim menggunakan teknologi ini. Tidak hanya saling bersilaturahim, tetapi kita bahkan juga dapat menggunakan teknologi ini untuk mencapai salah satu tujuan tarbiyah yaitu taa’ruf (saling menenal), tafahum (saling memamahai) dan takaful (saling tolong menolong).
Penggunaan teknologi untuk sarana berbuat baik ini, bahkan sudah ditulis oleh David T Levinson dengan judul “Everyone Helps, Everyone Wins” (Hudson Street Press, New York 2010). Buku ini menggambarkan dengan rinci, hal-hal baik apa yang Anda bisa lakukan dengan keahlian dan minat Anda untuk membantu orang lain.
Bila Anda seorang akuntan misalnya, Anda bisa bersedeqah dengan waktu-waktu luang Anda untuk membantu membereskan pembukuan lembaga-lembaga sosial yang banyak bermasalah dalam pembukuannya. Bila Anda seorang lawyer, Anda bisa meluangkan waktu untuk membantu orang-orang kecil yang teraniaya secara hukum tetapi tidak tahu harus minta bantuan kemana. Bila Anda seorang arsitek, Anda bisa membantu mendesign rumah yang bisa dibangun dengan cepat dan murah untuk korban bencana yang tidak henti-hentinya di negeri ini.
Lantas dimana Anda menemukan lembaga sosial yang perlu dibantu dari sisi pembukuannya, menemukan orang-orang kecil yang terdhalimi atau menemukan korban-korban bencana tersebut ?. Disinilah teknologi ini berperan melalui setidaknya dua cara. Cara pertama Anda dapat proactive melakukan searching lembaga-lembaga sosial, berita-berita yang menyangkut kasus legal orang kecil dan berita tentang (korban) bencana. Cara yang kedua adalah membuat diri Anda dan kerelaan Anda untuk membantu ini mudah diketahui dan ditemukan oleh orang atau lembaga yang membutuhkannya.
Yang kedua ini bisa menggunakan facebook, twitter, blog dan sejenisnya untuk mengumumkan niat atau kerelaan Anda untuk membantu. Contoh yang kedua ini misalnya program Pesantren Wirausaha yaitu training, coaching dan mentoring kewirausahaan gratis yang kami umumkan di situs ini Agustus 2009 – hingga kini alhamdulillah telah sampai 14 angkatan, dan bulan depan masuk angkatan ke 15.
Lebih dari sekedar menggunakan teknologi atau situs yang sudah ada, kita juga bisa secara khusus merancang dan mengembangkan teknologi yang sejak awal memang diarahkan untuk mempermudah orang untuk berbuat baik. Contoh untuk yang terakhir ini adalah Project pengembangan situs Food for All untuk mencegah kelaparan yang sudah kami tenderkan melalui undangan terbuka kami tiga pekan lalu.
Dengan beberapa contoh penggunaan teknologi untuk berbuat baik tersebut diatas, maka tidak seharusnya kita terjebak untuk ikut-ikutan berbuat dhalim dengan teknologi ini. Sejak pemikiran-pemikiran kami tentang Dinar dan aplikasinya di jaman modern ini kita buat publik melalui situs ini misalnya – tidak jarang kami mendapatkan serangan pemikiran, hujatan dan sejenisnya baik melalui email maupun tulisan di situs lain yang memojokkan. Kami selalu menghindar untuk membalasnya – meskipun kami bisa.
Lantas apa yang bisa Anda lakukan bila orang lain menghujat, memojokkan ataupun bahkan memfitnah Anda menggunakan teknologi yang sangat mudah menyebar ini ?. Sejauh ini menyangkut diri Anda (bukan menyangkut Agama ini) maka jangan Anda balas dengan hal yang sama – karena bisa jadi dengan membalas tersebut Anda juga terjebak untuk berbuat kedhaliman yang sama.
Belajarlah dari kisah yang dikabarkan langsung oleh Allah agar menjadi pelajaran bagi kita : “Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil). Ia berkata (Kabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."". (QS 5 : 27-28).
Jadi kini ‘pedang’ teknologi itu ada di tangan Anda, Andapun punya waktu baik diluar jam kerja maupun di akhir pekan. Mengapa tidak mulai berpikir serius untuk menempuh peluang amal saleh yang luar biasa ini ?.
Semoga Allah memudahkan jalanNya bagi kita untuk beramal yang diridloiNya. Amin. (Muhaimin Iqbal, Gerai Dinar, 26 Januari 2011)