Para scientist telah lama menggunakan teori peluruhan eksponensial (exponential decay theory) untuk menduga usia benda-benda purbakala, fosil dan lain sebagainya. Konsep yang mudah untuk dipahami bersamaan dengan teori ini adalah adanya konsep waktu paruh (half-life), yaitu waktu yang diperlukan materi subjek peluruhan eksponensial untuk menjadi tinggal separuhnya dari materi semula. Apabila teori ini berlaku untuk benda-benda yang ada di alam, apakah teori ini juga berlaku untuk kreasi manusia modern yang namanya uang kertas ?. Well, setahu saya belum ada yang membuat studi ilmiah tentang hal ini – namun dengan melihat statistik harga emas dunia dalam berbagai mata uang kertas selama 40 tahun terakhir – saya menduga bisa jadi teori peluruhan eksponensial ini juga berlaku untuk uang kertas. Coba kita perhatikan fakta berikut ini : Pada tahun 1970, ketika emas masih dijadikan standar mata uang dunia dalam perjanjian Breton Woods harga emas dunia saat itu berada pada angka US$ 35.94/Oz. Dengan nilai tukar Rupiah Rp 415/US$; maka harga emas saat itu di Indonesia berada di kisaran Rp 480/gram. Kini setelah 40 tahun berlalu, harga emas menjadi US$ 1,109/Oz dan dengan nilai tukar Rp 9,175/US$ harga emas dalam Rupiah menjadi di kisaran Rp 327,000/gram. Artinya setelah 40 tahun, nilai US$ terhadap emas tinggal tersisa 3.24% dan nilai Rupiah tinggal 0.15%. Nah fakta-fakta ini apabila kita plot-kan di grafik Nilai Sisa setelah waktu paruh ke N = 100%/2^N seperti diatas ; kita akan tahu dimana posisi US$ dan dimana pula posisi Rupiah. Setelah 40 tahun US$ kini berada pada waktu paruh antara ke 4 menuju waktu paruh ke 5; dengan kata lain US$ memiliki waktu paruh sekitar 8.9 tahun. Pada periode 40 tahun yang sama Rupiah kini telah berada pada waktu paruh ke 9 menuju waktu paruh ke 10, atau dengan kata lain Rupiah memiliki waktu paruh di angka sekitar 4.2 tahun. Apa maknanya ini ?; Bila Anda memegang Rp 327,000 saat ini dapat Anda belikan 1 gram emas; bila Anda punya uang yang sama 4.2 tahun lagi maka Anda tinggal mendapatkan ½ gram emas. Setelah 8.4 tahun lagi, uang yang sama tinggal setara ¼ gram emas. Pada saat anak Anda yang sekarang di TK, masuk perguruan tinggi 12.6 tahun dari sekarang uang yang sama tersebut tinggal seharga 1/8 gram emas. Aplikasi teori peluruhan untuk menduga nilai sisa dari uang kertas ini, bisa saja diperdebatkan ke-ilmiahan-nya. Namun tidak ada salahnya kita menengok nilai uang kertas ini puluhan tahun kebelakang, agar kita bisa lebih bijak dalam memilih tabungan kita untuk penggunaan yang bisa jadi masih puluhan tahun kedepan. Agar anak-anak kita bisa sekolah dengan dana yang cukup pada waktunya. Dan agar di usia senja kita, kita masih bisa membiayai segala kebutuhan kita sendiri. Wa Allahu A’lam. (M Iqbal, Owner Gerai Dinar, 30 Maret 2010) |
Laman
Dinar dan Dirham
Grafik Harga Dinar dalam IDR dan Dollar
|
Gerai narDinar Bangkalan
Dinar Emas memiliki 3 fungsi :
Sebagai alat tukar, Timbangan yang adil dan Perlindungan nilai. Dinar emas untuk membangun ketahanan ekonomi dan memakmurkan umat tetapi tidak untuk ditimbun!. Jual Beli Dinar Emas dan Dirham Perak Bersertifikat produksi PT Aneka Tambang (Antam) persero dan PT Peruri (Persero) Jl. Nangka, Kamal Madura 69162 Kontak:
Amy : 081554481448
Email : gerainardinarbkl@gmail.com
| ||
Dapatkan discount belanja 10 % untuk pembelian produk Thibbunnabawy dan herba di Toko herba online BaherbA (www.baherba.blogspot.com), bagi setiap pembelian dinar di Gerai narDinar.